VIDIO PILIHAN

Cari Blog Ini

TV @ FARDHU TV online- Saudi Quran tv channel live online

CLIK TONTON TV ISLAM
Memaparkan catatan dengan label Mengenal Diri. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Mengenal Diri. Papar semua catatan

Sabtu, 20 Januari 2018

MENGENAL DIRI ..ISMAIL ARIFIN

Episod : “Allah menyeru kepada Manusia agar menggunakan AKAL FIKIRANNYA”

Isnin, 21 Mac 2011

Mengenal Diri ..Diri adalah sebuah harta yang tersembunyi


Mengenal Diri

Mengenal diri, bukannya bermaksud mengenal anggota jasad. Maksud mengenal diri itu, adalah merujuk kepada mengenal roh. Apabila kita mengenal roh, bererti kita telah mengenal diri. Apabila kita mengenal diri, bererti kita telah mengenal Allah Taala
Align Left
Dicipta diri kita sebagai wajahNya, dengan pakaian sifat hidupNya, supaya kita dapat mengenal sifat mati pada pada diri kita. Dipakai dan dihiaskan diri kita dengan pakaian wajahNya, supaya kita dapat mengenal Allah melaluinya. Dengan kehadiran wajah Allah pada anggota pancaindera kita, supaya kita dapat mengenal wajah Allah melaluinya. Sayangnya amat sedikit diantara kita yang mengetahui rahsia kejadian dirinya (rahsia roh).

Sifat anggota pancaindera yang ada pada diri kita ini, adalah merupakan bayangan wajah Allah sahaja, yang tidak boleh berdid sendiri, melainkan menumpang sifat yang empunya wajah (Allah). Sifat diri kita itu, adalah seumpama sifat yang kosong, yang hanya berupa bayang-bayang sahaja. Sesungguhnya bagi mereka yang mengenal diri itu, beranggapan bahawa bayangan dirinya telah binasa, mati, fana' dan telah lebur dalam wajah Allah Taala.

Selain diciptanya diri kita untuk mengenal Allah, di antara tujuan lain, diciptanya diri kita ini, adalah bertujuan untuk dimatikan dan dikembalikan semula kepada Allah, sebelum hari kematian sebenar datang menjemput.

Dijadikan diri kita ini, adalah sebagai tempat untuk memandang sifat-sifat Allah. Pandanglah sifat Allah pada wajah diri kita dan pada wajah alam, supaya dengan cara itu, kita akan terpandang dan terlihat Allah bersertanya. Allah jadikan diri kita ini, adalah bertujuan untuk memperlihat dan memperkenalkan wajah dan sifatNya kepada kita. Untuk melihat wajah Allah, kita dikehendaki terlebih dahulu menfana'kan diri dan berserah diri untuk dimatikan, untuk dipulangkan dan untuk diserahkan kembali kepada Allah (tuan yang empunya diri).

Di mana kita berada sekarang?, sekarang ini, kita sedang berada di dunia fana, dunia palsu, dunia kosong, dunia gelap dan dunia sementara Kita sekarang berada digenggaman Allah, ditangan Allah, diketetapan Allah dan dipersimpangan ketentuan Allah.

Dari mana kita datang?, kita datang dari kampung kosong, kampung tidak ada dan dari kampung yang tidak punya apa-apa. Maka sekarang pun kita tidak memiliki apa-apa.
Dari Allah asalnya kita datang, kepada Allah juga sudahnya. Dari tangan kosong kita datang, dengan kosong juga kita kembali. Dari kampung Allah kita datang, di kampung Allah kita berada sekarang dan ke kampung Allah juga, sudahnya kita akan kembali. Itulah kampung kekal kita, buat selama-lamanya. Bersama Allah itu, tidak semestinya menunggu dihari akhirat, bersama Allah itu, hendaklah dari sekarang dan sampai bila-bila.


Setelah kita benar-benar mengenal Allah, barulah boleh kita menyembah Allah, dengan sebenar-benarnya. Apabila kita sudah mengenal Allah, persoalan menyembah, mengabdi, sujud, patuh, taat, rasa, zuk dan khusyuk itu, akan hadir dengan sendirinya dalam sembahyang dan ibadah-ibadah kita yang lain.

Bagi diri yang fana, yang telah mematikan sifat, af'al, asma' dan bagi diri yang mematikan zat, ianya akan membawa kita melihat Allah, walau dari arah mana sekalipun yang kita pandang. Kita akan dapat melihat Allah dari apa sesuatu yang kita pandang dan dapat mengenal Allah melalui apa sesuatu yang dilihat.

Penghayatan tentang makrifat itu menjadi satu tanda dan menjadi kayu pengukur, bahawa hati kita itu, telah benar-benar faham ilmu makrifat. Zahirnya wajah Allah dipersada alam ini teramat terang, teramat nyata dan teramat jelas, bagi yang benar-benar memandang dalam pandangan dan penglihatan makrifat. Maha terang dan Maha nyata Allah itu, lebih terang dan lebih nyata dari cahaya matahari.

Allah tidak terhijab, tidak terdinding dan tidak terlindung sedikit pun oleh apa-apa. Hanya diri sendirilah yang melindungi dan yang menutup wajah Allah dari dilihat. Teramat jahil dan teramat buta, bila seseorang itu melihat sesuatu, tidak nampak Allah bersertanya.

Untuk melihat dan memandang Allah, pelajarilah terlebih dahulu ilmu mengenal diri dan ilmu mengenal Allah, sementara hayat masih dikandung badan. Jika diri sudah mati, kita tidak lagi berkesempatan untuk kembali hidup, bagi mempelajari erti ilmu makrifat. Dikala itu, tidak ada lagi peluang untuk mendalami ilmu makrifat. Bagi yang tidak mengambil peluang untuk mengenal Allah sementara masih hidup, sesungguhnya di akhirat kelak, azab Allah itu amat pedih. Bagi sesiapa ketika hidup di dunia ini, buta mata dan buta hatinya untuk mengenal Allah, akan bertambah butalah dia di alam akhirat kelak.

Firman:­
"Barang siapa yang buta hatinya di dunia ini, nescaya is buta pula di akhirat dan lebih sesat jalannya "
AI-Isra' : 72

Diri adalah sebuah harta yang tersembunyi, harta yang berharga dan bernilai untuk ditiliki dan dikenal. Di dalam diri kita ada tersembunyinya satu rahsia besar dan satu rahsia berat yang tidak ramai mengetahuinya dan agak mustahil untuk diterjemah melalui kalam. Carilah harta yang tersembunyi itu, pada diri kita sendiri, agar Allah dapat dikenal melaluinya.

Hadis Qudsi:­

'Aku adalah harta yang tersembunyi dan sukalah aku supaya dikenall'
Sementara masih berkesempatan, sementara nyawa masih menyelimuti jasad, hayatilah, tilikilah, selidikilah dan suluhlah ke dalam diri sendiri. Segala permata, berlian, mutiara dan emas perak ada di dalamnya. Tinggal lagi cara mana kita menimbanya lautan dalam yang tidak bertepi itu, agar segala khazanah yang tersembunyi di dalamnya itu, dapat ditimbulkan kepersada kehidupan.

Kita dijadi dan diciptakan Allah, dengan tujuan supaya diriNya dapat dikenal oleh seluruh makhluk. Dengan menguasai ilmu mengenal Allah, matinya kita nanti, bukan tergolong dari golongan kafir, sesat atau fasiq. Untuk mati dalam keadaan beriman, kita wajib mengenal Allah. Cuba-cubalah tilik ke dalam diri kita sendiri sedalam­dalamnya (kenal roh). Dengan cara mengenal roh, kita akan dapat mengenal Allah.

Islam merupakan agama yang benar. Benar atau tidaknya agama Islam itu, bergantung kepada kenal atau tidaknya kita terhadap Allah Ta'ala.

Bagi menentukan apakah Islam yang kita anuti ini, benar-benar betul dan benar-benar diterima Allah, ajukan pertanyaan itu, kepada diri kita sendiri. Apakah kita sudah mengenal Allah!. Jika jawapannya berpihak kepada belum, bermakna Islam yang kita anuti itu, belum sempurna dan belum di terima Allah.


dipetik dari buku; ILMU MAKRIFAT Tok kenali Kelantan.


Requirements: Windows: Windows Media Player 10 , QuickTime , Flash , Mac OS: Flip4Mac , QuickTime , Flash

A Film On The Life Of Holy Prophet Mohammed(P.B.U.H) Movie: The Message(In English)

http://www.tubeislam.com/
View Larger Map # Ceramah Melayu # Ceramah Inggeris # Bacaan Zikir, Selawat, Doa Qunut, Qasida & Nasyid # Bahan Teks dan Dokumen http://habibahmadismail.com/ website website website http://muhdkamil.org/ http://fenditazkirah.blogspot.com/2012/11/hijrah.html klik stop radio

Popular Posts

Blog list