SURAT DIA KEPADAnya
Kekasihku.
Hari ini aku mencintaimu seperti tidak mencintaimu kemarin.
Hari ini aku mengerti tentang dirimu.
Melebihi pengertianku terhadapmu kemarin.
Aku mencintaimu setulus hati.
Sebagaimana tidak adanya pengertianku terhadap cinta itu dihari-hari sebelumnya.
Kekasihku.
Seolah-olah kepergianku jauh darimu sebagai ujian berat atas diriku.
Dimana aku telah melenyapkan nafsu manusiawiku dan membakar syahwat kefanaanku sehingga pancaran sinarnya berklau-kilauan.
Kulihat dari keindahan makna tersingkap untukku.
Maka rohku menjadi terang.
Aku pun menyaksikan apa yang belum pernah kudapatkan.
Aku juga memperoleh apa yang belum ku capai.
Sebelumnya kamu adalah tubuh cantik yang kadang-kadang menggodaku.
Sekarang kamu adalah roh universal yang sedang membingungkan rohku.
Serta kini banyak meberikan ilham dan inspirasiku.
Wahai kekasihku.
Inilah Suratku untuk yang pertama kali dalah hidupku.
Jadilah kamu penolongku.
Pancarkan sinar cahayamu, tiupkan rohmu dan singkapkan semua rahasiamu hingga aku bertahan menempuh liku-liku hidup serta tabah menghadapi suka duka perjuangan ini.
Kekasihku
Kamu akan menjadi langit ilhamku dan bumi cita-citaku.
Cintamu kepadaku akan menjadi cahaya jalan hidupku dan penawar sukmaku.
Kasih sayangmu akan hidup dalam jiwaku.
Menjadi bekal dan senjataku dan sebagai pakaian perjuangan ini.
Wahai kekasihku
Sampai jumpa lagi. Disini atau disana nanti.
dipetik dari buku:
Derita Seorang Filosuf
Kekasihku.
Hari ini aku mencintaimu seperti tidak mencintaimu kemarin.
Hari ini aku mengerti tentang dirimu.
Melebihi pengertianku terhadapmu kemarin.
Aku mencintaimu setulus hati.
Sebagaimana tidak adanya pengertianku terhadap cinta itu dihari-hari sebelumnya.
Kekasihku.
Seolah-olah kepergianku jauh darimu sebagai ujian berat atas diriku.
Dimana aku telah melenyapkan nafsu manusiawiku dan membakar syahwat kefanaanku sehingga pancaran sinarnya berklau-kilauan.
Kulihat dari keindahan makna tersingkap untukku.
Maka rohku menjadi terang.
Aku pun menyaksikan apa yang belum pernah kudapatkan.
Aku juga memperoleh apa yang belum ku capai.
Sebelumnya kamu adalah tubuh cantik yang kadang-kadang menggodaku.
Sekarang kamu adalah roh universal yang sedang membingungkan rohku.
Serta kini banyak meberikan ilham dan inspirasiku.
Wahai kekasihku.
Inilah Suratku untuk yang pertama kali dalah hidupku.
Jadilah kamu penolongku.
Pancarkan sinar cahayamu, tiupkan rohmu dan singkapkan semua rahasiamu hingga aku bertahan menempuh liku-liku hidup serta tabah menghadapi suka duka perjuangan ini.
Kekasihku
Kamu akan menjadi langit ilhamku dan bumi cita-citaku.
Cintamu kepadaku akan menjadi cahaya jalan hidupku dan penawar sukmaku.
Kasih sayangmu akan hidup dalam jiwaku.
Menjadi bekal dan senjataku dan sebagai pakaian perjuangan ini.
Wahai kekasihku
Sampai jumpa lagi. Disini atau disana nanti.
dipetik dari buku:
Derita Seorang Filosuf
